Lompat ke konten

PROGRAM MAGANG MBKM SEBAGAI LANGKAH AWAL MENUJU DUNIA KERJA: PENGALAMAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI KKP SHINTA CHANDRA WULANDARI

Sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan keterampilan profesional dan memahami dunia kerja secara lebih mendalam, penulis diberikan suatu kesempatan untuk dapat mengikuti program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau biasa disebut dengan (MBKM) di Kantor Konsultan Pajak (KKP) Shinta Wulandari  Chandra. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman kerja langsung yang relevan dengan bidang perpajakan, sekaligus memperluas pemahaman tentang peran penting pajak dalam pembangunan negara.

Kantor Konsultan Pajak & Kuasa Hukum Pajak Shinta Wulandari Chandra yang menjadi pilihan penulis untuk melaksanakan program magang berlokasi di Jl. Pesawon Semampir. 65 Ruko Central Plaza Central Park Juanda CP-15, Jl. Pesawon Semampir No.70, Dukuh Dadap, Semampir, Kec. Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Kantor ini menyediakan layanan profesional di tiga bidang utama, yaitu pajak, akuntansi, dan audit, sehingga sangat relevan dengan pendidikan yang sedang penulis tempuh, yaitu Akuntansi

Penulis melaksanakan program magang selama lima bulan, dimulai dari 6 Januari 2025 hingga 6 Juni 2025. Selama masa magang, penulis memperoleh kesempatan untuk mempelajari dan mengaplikasikan berbagai keterampilan teknis yang berkaitan dengan bidang akuntansi dan perpajakan.  

Pembekalan Awal

Pada awal program, penulis mengikuti serangkaian pelatihan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja. Pelatihan ini mencakup pemahaman dasar mengenai jenis-jenis pajak seperti Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Pegawai atau disebut dengan PPh 21. Penulis juga diberikan pembekalan mengenai kewajiban perpajakan serta peran penting KKP dalam mendampingi wajib pajak dalam memenuhi kewajiban mereka kepada negara. Selain perpajakan, penulis juga mendapatkan pengetahuan terkait Akuntansi. Dimana penulis diberikan pelatihan dasar untuk dapat mengenal Chart of Account atau biasa disebut dengan kode akun pada laporan keuangan perusahaan. Selain itu, penulis mendapatkan ilmu baru terkait bagaimana cara menggunakan sistem administrasi perpajakan Coretax maupun DJP yang berfungsi untuk pengelolaan data wajib pajak, termasuk input data, verifikasi, dan analisis yang akurat.

Waktu Selama Magang

Selama enam bulan magang, penulis mendapatkan banyak kesempatan untuk terlibat dalam berbagai tugas dan proyek nyata. Salah satu tugas utama adalah melakukan pengelolaan data pajak. Di samping tugas utama, penulis juga diberikan tanggung jawab dalam mendukung aspek administratif KKP. Aspek tersebut meliputi penyusunan laporan bulanan, pengelolaan dokumen, dan arsip penting untuk kepentingan audit. Penulis berpartisipasi dalam penyusunan pajak, mengelola berbagai jenis dokumen seperti faktur pajak, laporan keuangan, dan surat menyurat terkait perpajakan. Keterampilan dalam mengelola administrasi ini sangat penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam operasional KKP.

Penulis juga berkesempatan mengikuti kegiatan yang turut memberikan pengalaman berkesan, salah satunya adalah kegiatan buka puasa bersama (bukber) yang diselenggarakan pada bulan Ramadhan. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kebersamaan dan silaturahmi antara seluruh staf kantor dengan para peserta magang. 

Manfaat Melaksanakan Magang MBKM

Pengalaman ini memberikan banyak pelajaran berharga, termasuk keterampilan komunikasi profesional, manajemen waktu, pemahaman regulasi pajak, serta kerja tim. Penulis belajar bagaimana menyampaikan informasi secara jelas dan tepat kepada klien dengan berbagai latar belakang, mengelola berbagai tugas dengan tenggat waktu ketat tanpa mengorbankan kualitas kerja, serta bekerja dalam tim yang solid dan profesional. Pengalaman ini memperkuat keterampilan interpersonal dan memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja di bidang perpajakan. Program magang MBKM ini tidak hanya memberikan pengalaman kerja yang berharga, tetapi juga memperluas wawasan penulis tentang pentingnya peran pajak dalam pembangunan nasional. Penulis berterima kasih kepada seluruh pembimbing dan rekan kerja di KKP Shinta Wulandari Chandra yang telah memberikan bimbingan dan kesempatan untuk belajar secara langsung. Semoga pengalaman ini menjadi langkah awal dalam berkontribusi untuk menciptakan administrasi perpajakan yang lebih baik.

Aspek Perpajakan

Dalam aspek perpajakan, penulis mempelajari berbagai proses pelaporan perpajakan, pelaporan tersebut meliputi:

  1. PPh Pasal 21. Dalam pelaksanaan magang, penulis mempelajari cara menghitung, memotong, dan melaporkan PPh 21 sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku, termasuk perhitungan pajak untuk karyawan tetap maupun tidak tetap.
  2. PPh Pasal 23. Penulis terlibat dalam proses pencatatan dan pelaporan PPh 23, khususnya terkait pemotongan atas jasa profesional dan sewa, serta memahami mekanisme penyetoran dan pembuatan bukti potong yang sah.
  3. Membuat billing PPh Pasal 25
  4. Pembuatan faktur pajak masukan dan faktur pajak keluaran. Faktur pajak masukan adalah faktur yang diterima oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) atas pembelian barang atau jasa kena pajak, sedangkan faktur pajak keluaran adalah faktur yang diterbitkan oleh PKP atas penjualan barang atau jasa kena pajak kepada konsumen. Dalam kegiatan magang, penulis mempelajari proses pembuatan dan pengelolaan kedua jenis faktur pajak ini, termasuk aspek teknis seperti pengisian data transaksi, penentuan kode transaksi, dan pengecekan validitas.

Pengalaman ini memberikan gambaran nyata mengenai prosedur dan mekanisme pelaporan pajak yang berlaku di dunia kerja, sekaligus memperkuat pemahaman penulis mengenai regulasi perpajakan yang berlaku di Indonesia. 

Aspek Akuntansi

Di sisi lain, dalam bidang akuntansi, penulis terlibat secara langsung dalam proses penyusunan laporan keuangan, yang dimulai dari:

  1. Rekap rekening koran. Penulis mempelajari cara melakukan rekapitulasi rekening koran, yaitu mencatat dan mengklasifikasikan seluruh transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu periode berdasarkan data mutasi rekening dari bank.
  2. Penjurnalan transaksi berdasarkan Chart of Accounts (CoA). Penulis mempelajari bagaimana mengklasifikasikan setiap transaksi keuangan dengan menetapkan CoA yang tepat sesuai dengan jenis transaksi yang terjadi pada perusahaan klien. Proses ini memperkuat pemahaman penulis terhadap sistem akuntansi serta pentingnya ketelitian dalam pencatatan transaksi secara akurat. 
  3. Akumulasi penyusutan aset tetap. Penulis mempelajari cara menghitung akumulasi penyusutan aset tetap berdasarkan umur ekonomis dan metode penyusutan yang digunakan, seperti metode garis lurus. Perhitungan ini digunakan untuk mencerminkan penurunan nilai aset dari waktu ke waktu secara sistematis dalam laporan keuangan.
  4. Jurnal penyesuaian. Penulis mempelajari penyusunan jurnal penyesuaian, yaitu pencatatan yang dilakukan pada akhir periode akuntansi untuk menyesuaikan saldo akun agar mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya.
  5. Penyusunan neraca lajur. Penulis mempelajari teknik penyusunan neraca lajur, yaitu lembar kerja yang digunakan untuk memudahkan proses penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur berisi kolom-kolom yang mencakup data neraca saldo, penyesuaian, saldo setelah penyesuaian, serta laporan laba rugi dan neraca. 

Kegiatan magang ini memberikan kontribusi besar dalam membentuk kompetensi penulis, baik dari segi teknis, profesional, maupun kedisiplinan kerja. Penulis mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan teori yang telah dipelajari di bangku perkuliahan ke dalam praktik kerja yang sesungguhnya.

Dengan demikian, program magang MBKM yang dilaksanakan di Kantor Konsultan Pajak & Kuasa Hukum Pajak Shinta Wulandari Chandra menjadi langkah awal yang strategis dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Penulis berharap, pengalaman ini dapat menjadi fondasi yang kuat untuk mengembangkan karier di bidang akuntansi dan perpajakan di masa mendatang.

Penulis :

  1. Ameylia Shintya Devi (Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)
  2. Yoga Maulana Ardiansah (Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)
  3. Shella Robbiul Chusnah (Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)
  4. Andra Andira Eka Puspita (Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)
  5. Mochammad Arya Maulana (Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)
  6. Nawal Shofiyatul Muniroh (Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

zh_CNChinese