
Tidak dapat dipungkiri bahwa persaingan dalam dunia keprofesian semakin pesat. Setiap individu dituntut untuk memiliki pengetahuan, dan keterampilan yang memadai agar dapat bertahan ditengah gempuran arus persaingan. Salah satu individu yang mempunyai peranan sangat penting adalah mahasiswa. Mahasiswa dituntut agar dapat mengimplementasikan seluruh pengetahuan, dan kemampuan yang didapat semasa kuliah ke dalam dunia kerja. Namun, pengetahuan dan kemampuan saja tidak cukup, diperlukan soft skill serta pengalaman yang cukup agar dapat bertahan dalam ketatnya persaingan dunia kerja. Perlu adanya bekal yang memadai sebagai bentuk peningkatan kreativitas dan skill mahasiswa agar mampu bersaing di luar. Salah satu bentuk wujud bekal ini adalah melalui program Magang.
Magang merupakan bentuk pelatihan program kerja yang diberikan kepada mahasiswa sebagai bekal untuk memberikan pengalaman kerja di dunia nyata. Magang sendiri memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa diantaranya, peningkatan soft skill dan hard skill, memberikan pengalaman kerja, serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi ke dalam dunia kerja. Magang menjadi salah satu program yang wajib ditempuh bagi mahasiswa semester akhir agar mampu mengenal bagaimana kondisi dunia kerja secara nyata.
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN “VETERAN” JAWA TIMUR mewajibkan seluruh mahasiswa semester 6 untuk belajar diluar kampus agar memperoleh pengalaman yang lebih luas sebagai bentuk peningkatan skill. Diantara beberapa program yang ditawarkan salah satunya adalah magang mandiri. Dalam program magang mandiri ini mahasiswa diberi kebebasan untuk melamar magang di beberapa mitra yang sudah bekerja sama dengan pihak program studi. Dalam kesempatan ini, penulis memilih mitra Kantor Konsultan Pajak dan Kuasa Hukum Pajak Shinta Wulandari Chandra atau dikenal sebagai KKP Shinta Wulandari Chandra sebagai tempat pelaksanaan program magang mandiri yang dilaksanakan selama 5 bulan.

Selama pelaksanaan magang, penulis mendapatkan berbagai pengetahuan dan keterampilan baru yang diajarkan oleh pembimbing lapangan dan para karyawan yang profesional dan berkompeten. Pengetahuan dan keterampilan ini tidak hanya didapatkan melalui teori, tetapi juga melalui praktik langsung di lapangan. Beberapa topik materi yang didapatkan penulis selama menjalankan magang meliputi:
(1) Pelaporan SPT Masa PPh 21 dan 23 (Penulis mempelajari cara pengisian formulir SPT Masa PPh 21 dan 23 dengan tepat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini membantu penulis memahami proses pelaporan pajak dan kewajiban perpajakan bagi karyawan maupun perusahaan).
(2) Memberikan nomor akun atas transaksi perusahaan klien (Penulis mempelajari cara mengidentifikasi dan memberikan nomor akun yang sesuai untuk setiap transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan klien. Hal ini membantu penulis memahami sistem akuntansi dan pentingnya pencatatan transaksi yang akurat).
(3) Menyelesaikan neraca lajur (Penulis mempelajari cara menyusun neraca lajur yang merupakan laporan keuangan yang mencatat posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Hal ini membantu penulis memahami konsep akuntansi dan pentingnya penyusunan laporan keuangan yang akurat).
(4) Melakukan kunjungan klien untuk melakukan audit (Penulis berkesempatan untuk melakukan kunjungan klien bersama tim untuk melakukan audit pajak. Hal ini memberikan pengalaman langsung dalam proses audit pajak dan membantu penulis memahami pentingnya kepatuhan pajak bagi perusahaan). Selain itu, penulis juga diajarkan bagaimana dalam menyelesaikan permasalahan dalam keuangan dan perpajakan. Penulis mempelajari cara menganalisis masalah, mencari solusi, dan mengkomunikasikannya dengan klien. Hal ini membantu penulis meningkatkan kemampuan problem-solving dan komunikasi.

Di tempat magang, penulis menemukan beberapa perbedaan dalam materi yang diterima selama kuliah. Perbedaan ini menjadi tantangan bagi penulis untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru. Namun, penulis memanfaatkan kesempatan ini untuk melatih skill problem solve dengan cara: Bertanya kepada pembimbing dan karyawan yang lebih berpengalaman untuk memahami materi yang baru dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, Mencari informasi tambahan dari buku, internet, dan sumber lainnya untuk mempelajari materi yang baru dengan lebih komprehensif, Mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan baru yang didapatkan dalam pekerjaan sehari-hari di tempat magang. Dengan memanfaatkan kesempatan magang ini, penulis dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja di dunia profesional. Penulis juga mendapatkan pengalaman berharga dalam menyelesaikan permasalahan keuangan dan perpajakan.
Penulis : Enrico Muhammad Zidane, Naufan Rahmanda Tasri, Niken Fitriani, Risti Dinar Larasati, Septya Asmoro Wati